enhipain

bertemu

#bertemu

-

Rigel berjalan di lorong rumah sakit dengan langkah santai.

Pria tinggi itu berniat untuk membantu meringankan biaya administrasi salah satu pasiennya.

“sus, saya janji bakal lunasin semuanya. tapi saya mohon untuk kali ini izinin saya buat cicil ya sus? uang saya sisa segini, ibu saya harus segera dioprasi”

“maaf dek, gak bisa. udah jadi peraturan rumah sakit ini harus lunas” ucap sang suster.

“ada apa ini sus?” tanya Rigel.

“ini dok, adek ini terus-terusan pengen cicil biaya oprasi ibunya”

Pria mungil itu berbalik berniat untuk meminta bantuan pada Rigel.

“dok saya mohon dok, ibu saya harus cepet cepet dioprasi. saya gak mau kalo ibu kenapa napa dok, saya janji bakal lunasin semuanya kok” ucap pria malang itu sembari menggenggam tangan Rigel.

Rigel terdiam, ia terlalu kaget dengan pria mungil di hadapannya ini.

Mukanya, mirip sekali seperti mendiang papahnya.

“dokter, tolong” ucap pria itu, pipinya basah karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.

“sus, biar saya aja yang lunasi semuanya”

Pria mungil itu melotot, bukan ini yang ia mau.

“jangan dokter, saya aja yang-”

“sstt, jangan nangis lagi ya. saya ikhlas bantu kamu kok”

Dengan lancang, Rigel menangkup pipi pria yang lebih pendek darinya. Mengelus pelan pipinya guna untuk menghapus air matanya.

“nama kamu siapa?”

“j-jefan”

Rigel tersenyum sembari menjauhkan tangannya dari pipi Jefan.

“maaf ya saya lancang, saya cuma gak suka aja liat anak manis kayak kamu nangis”

Jefan terdiam, matanya mengerjap-ngerjap.

Rigel terkekeh melihat wajah Jefan yang terlihat sangat lucu di matanya.

“jangan nangis lagi, ibu kamu akan segera dioprasi” ucap Rigel.

“makasih dok, makasih banyak”

Jefan merasa beruntung hari ini, ia bertemu dengan dokter baik hati.