#pergi

-

Rasya membereskan barang-barangnya, ia berniat untuk keluar dari rumah ini.

Karel terus mencoba untuk menahannya namun Rasya tetap akan pergi.

“aku minta maaf, aku terlalu terbakar api cemburu. aku gak mau kehilangan kamu lagi rasya”

“lo udah kehilangan gue dari 6 tahun yang lalu karel, jangan tahan gue”

Karel mencengkram tangan Rasya.

“aku mohon, jangan tinggalin aku lagi. aku hampir gila waktu kamu tinggalin aku”

“hampir kan? gak gila beneran? lepasin tangan lo”

Karel malah semakin mengencangkan cengkramannya.

“jangan pergi, aku mohon jangan pergi. kamu sumber kebahagiaan aku, pikirin rigel sayang. dia bakal sesedih apa waktu dipisahin sama ayahnya”

“rigel gak punya ayah, selama 6 tahun hidup rigel cuma punya satu papah”

Rasya berjalan cepat menuju sembari membawa semua barang-barangnya saat mendengar pintu terbuka.

“rasya, tolong pikirin lagi baik-baik” ucap Ilene sembari menepuk punggung Rigel yang tertidur dalam gendongannya.

Rasya mengambil Rigel dari gendongan Ilene ke dalam gendongannya.

Pergerakan tiba-tiba dari Rasya membuat Rigel terbangun.

Tanpa pamit, Rasya pergi dari kediaman Karel.

Sang dominan akan mengejarnya namun sang ibu menahannya.

“jangan tahan karel mah, karel harus kejar rasya”

“jangan sekarang, kalian lagi sama-sama emosi. besok lagi aja ya sayang”

“gak bisa mah, aku mau rasya. aku mau rasya tetep disini sama aku, nanti rasya makin jauh mah, ayo kita kejar dia”

Ilene meneteskan air matanya, ia tak tega melihat anaknya seperti ini lagi.

“mah ayo mah, karel gak mau kehilangan rasya lagi. karel sayang banget sama rasya mah ayo kejar keburu makin jauh” ucap Karel sembari menarik-narik tangan Ilene seperti anak kecil.

Ilene semakin menangis dibuatnya, Karel anak semata wayangnya. Harus kehilangan cintanya untuk yang kedua kalinya.