kupu-kupu.
Mata Hazel menangkap sosok Hilmy yang sedang berdiri di depan gerbang, senyum Hilmy terukir sempurna ketika melihat sosok Hazel berjalan pelan kearahnya.
Tanpa menunggu persetujuannya, Hilmy segera menarik Hazel ke dalam pelukannya. “selamat ya ranking satu” ucap Hilmy.
“makasih kak”
“ayo pulang”
Hilmy membukakan pintu mobilnya untuk Hazel. “silahkan pangeran”
Hazel tersenyum malu mendengarnya, hari ini Hilmy bersikap manis sekali padanya.
Tidak ada obrolan di perjalanan pulang karena keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
Sampai rumah pun, mereka tetap diam tidak mengeluarkan suara apapun di dalam mobil hingga akhirnya Hilmy mulai berkata. “hilmy sayang hazel”
“huh?”
Hazel dibuat kaget, Hilmy tiba-tiba mengatakan sayang padanya tanpa aba-aba terlebih dahulu.
“maaf hilmy baru bisa ngungkapin sekarang, tapi hilmy udah nyadar tentang perasaan hilmy dari jauh-jauh hari”
Hilmy meraih kedua tangan Hazel untuk ia genggam, kedua manik mata mereka bertemu. Hilmy bisa melihat mata Hazel yang mulai berkaca-kaca.
“hilmy sayang hazel, hazel sayang hilmy juga kan?”
Hazel mengangguk. “dari awal, hazel sayang sama kak hilmy. gak ada yang berkurang satu pun rasa sayang hazel ke kak hilmy”
Hilmy tersenyum mendengar itu, ibu jarinya mengelus pelan punggung tangan Hazel.
“i love you, hazel”
“i love you too, kak hilmy”
“kalo gitu hazel mau gak-” ucapan Hilmy terputus saat melihat raga Hazel yang terlihat seperti hologram.
Hilmy mengerjapkan matanya, ia mungkin salah lihat.
“kak hilmy gak salah liat kok, ajel sebentar lagi bakal hilang kak”
Hilmy mengernyit bingung. “hilang apa? ajel ngomong apa sih?”
“kak hilmy, makasih udah mau ngungkapin perasaan kak hilmy sekarang, makasih juga udah bales perasaan ajel. sekarang tugas ajel disini udah selesai kak, ajel harus pulang ke alastrine”
Tubuh Hilmy menegang seketika, ia sangat berharap yang didengar barusan itu salah. Ia pasti salah dengar.
“jangan bercanda hazel, alastrine itu gak ada”
“kak hilmy, tujuan ajel kesini itu buat liat kak hilmy lagi. ajel kangen sama sosok kak hilmy makanya ajel kesini, ajel salah karena udah bikin kak hilmy jatuh cinta sama ajel. harusnya ajel gak lakuin itu”
“kenapa?”
“karena ajel baru tau, kalo kak hilmy udah mulai jatuh cinta ke ajel berarti ajel bakal hilang dari sini”
“gak mungkin, hilmy udah buka hati buat ajel dan jatuh cinta sama ajel harusnya ajel selamanya disini dong? kok malah balik ke alastrine sih tega banget”
“karena waktu itu, permintaan ajel cuma mau ketemu sama kak hilmy, ayah jamal dan papah dimas. ajel cuma minta ketemu aja, gak minta selamanya buat tetap tinggal disini”
Ini konyol, namun Hilmy menangis di hadapan Hazel. Ia tidak ingin percaya jika Hazel akan meninggalkan namun lihat sekarang, Hazel yang berada di hadapannya benar-benar terlihat semu.
Hazelnya benar-benar akan menghilang.
“kak hilmy, makasih buat waktunya selama ini. ajel seneng bisa kenal sama kak hilmy, ajel harap kak hilmy bahagia setelah nemuin seseorang yang tepat buat jadi pemilik hatinya kak hilmy”
Tangan Hilmy menggenggam erat kedua tangan Hazel. Memohon kepada Hazel agar ia tak meninggalkannya. Bertanya berkali-kali apa yang harus Hilmy lakukan, terus memohon agar Hazel tetap berada di sisinya.
Hazel tidak bisa bersuara lagi, ia sudah tidak punya kesempatan untuk berbicara.
Yang ia tunggu sekarang hanyalah kepergiannya, pergi dari sini dan kembali ke Alastrine.
Menjalani hidupnya di Alastrine, sendirian. Tanpa ada seorang pun yang menemaninya disana.
Hazel menatap Hilmy yang makin lama tangisnya semakin kencang, air matanya mengalir deras dari matanya.
Ini pertama kalinya Hazel melihat Hilmy menangis seperti itu, rasanya sangat sakit untuk melepas manusia sebaik Hilmy.
Namun Hazel harus ikhlas, dunia ini bukan dunianya. Hazel mau tak mau harus kembali ke Alastrine.
Dari matanya, Hilmy bisa melihat Hazel tersenyum manis padanya. Perlahan-lahan raganya mulai menghilang.
Hilmy terus meraung memohon agar Hazel tak meninggalkan, namun sia-sia. Karena sekarang yang ia lihat adalah seekor kupu-kupu berwarna biru muda sedang terbang kesana kemari di dalam mobilnya.
Tidak ada sosok Hazel lagi disana.
Hazelnya sudah pergi.