Croffle.
Sekala menghampiri Jelio yang sedang duduk sendirian di kursi kantin dengan membawa satu box makanan di tangannya.
“jeje“
“apa?”
“ini” Sekala memberikan box makanan tersebut ke arah Jelio.
“buat gue?”
“iya, udah dingin sih tapi masih enak dimakan kok“
“maaf ya bukannya gue gak mau terima tapi gue itu gak bisa makan makanan manis, gigi gue gampang sakit”
“makannya sedikit aja, terima ya“
“bukannya gak mau terima tapi gue tuh repot kalo udah sakit gigi”
Sekala merasa dejavu, ia pernah menerima penolakan seperti ini juga dan itu oleh Hazelio.
“yaudah terima dulu aja, dimakan atau dibuang terserah lo. yang penting gue liat lo nerima“
Jelio merasa tak tega setelah mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Sekala, maka dari itu ia menerima crofflenya.
“makasih ya kala, kalo gitu gue balik ke kelas”
Sekala menghela nafas, ia masih ingin berduaan dengan Jelio namun secara tidak langsung pria mungil itu menolaknya dengan halus.
Jelio tak berniat untuk memakannya, Jelio juga tak berniat untuk membuangnya. Lebih baik ia berikan kepada kembarannya, Hazelio.
“ajel”
“ih jejeeee, ke perpus gak boleh bawa makanan tau! ayo kita keluar“
“ini buat ajel, udah dingin sih tapi masih enak kok”
“waaaah wangi banget, makasih ya je“
“samasama, dimakan ya”
“siaaap“
Yang terjadi selanjutnya adalah Hazelio tidak memakan croffle tersebut, tapi ia berikan kepada Segara.
“ini ajel bawain croffle buat ega, pasti ega belum makan ya? udah dingin sih tapi masih enak kok”
“makasih ya ajel, perhatian banget sih sama ayangnya. jadi makin sayang” ucap Segara sembari mencubit pelan hidung mancung kekasihnya.
Namun yang terjadi selanjutnya adalah, Segara memberikan croffle tersebut kepada Zidan.
“buat lo dan, gue gak bisa makan ginian, gigi gue lagi sakit nyut-nyutan banget. ini dari ajel sih cuma gue gak enak nolaknya makanya gue kasih ke lo aja”
“anjir wangi banget, apaan nih?“
“croffle, udah dingin sih tapi masih enak kok”
“thanks ya ga, sering-sering dah“
Dan lagi, Zidan tak memakannya melainkan memberikan croffle tersebut kepada Hilmy.
“buat lo mi”
“dalam rangka apa?“
“gapapa sih pengen aja ngasih itu ke lo”
“ini apaan emang?“
“croffle, udah dingin sih tapi masih enak kok”
“yaudah, thanks“
Hilmy tak memakannya, ia membawa croffle tersebut untuk diberikan kepada Jelio yang sedang membaca buku di taman sekolah.
“jel“
“iya?”
“buat lo“
“croffle?”
“iya, udah dingin sih tapi masih enak kok“
“makasih ya hel, tau aja kalo gue lagi laper” ucap Jelio sembari membuka box tersebut dan memakannya.
“gue tinggal dulu ya, dipanggil pak resa“
“oke, makasih ya crofflenya. ini enak banget”
Sepeninggalan Hilmy, Jelio menyuapkan croffle kedua ke dalam mulutnya. Dan saat menengok ke kanan, ia melihat Sekala yang sedang tersenyum ke arahnya sembari mengacungkan jempolnya. “enak?“
Jelio baru ingat, box croffle yang diberikan oleh Hilmy sama persis seperti box croffle yang diberikan oleh Sekala tadi. Makan dari itu Jelio mengangguk canggung ke arah Sekala.
'malu banget'